Minggu, 01 Juli 2012

Mimpi Aneh Lagi


Belom lama setelah gue menulis tulisan ini, gue bermimpi ketika tidur. Untung ketika tidur, bukan ketika mata melek. Masih normal berarti. Mengalami sebuah mimpi yang bisa dibilang komplit dan aneh. Karena mengalami berbagai macam perubahan dalam sekali bermimpi. Bukan gak pernah mimpi aneh sih, cuma ini sangat aneh bagi gue.

Ini kisahnya:

Semuanya berawal dari gue ama seorang cewek lagi berantem dengan gaya pencak silat. Tapi itu bukan berantem beneran, cuma sekedar latihan(kayak nya). Dan cewek itu orang yang gue kenal(si dia). Lokasinya pun udah gak asing lagi dengan apa yang ada di dunia nyata. Backgroundnya itu adalah kampung halaman gue. Nah, ketika lagi beradu taktik dalam mengalahkan lawan tiba-tiba ada sebuah awan api turun dari langit dan membentuk sebuah wajah monster yang siap melahap apapun yang ada di depannya. Praktis kita berhenti.

Semakin lama awan api itu semakin gede dan mulai bergerak. Kontan semua orang yang ada di situ pontang panting melarikan diri. Gue yang udah ketakutan banget lari paling depan, dan si temen cewek gue itu ketinggalan di belakang gue. Gue pengen menjemput dia karena ingin lari barengan dengan dia. Tapi awan api itu semakin dekat, kalo gue tunggu itu cewek gue udah dipastikan mati. Akhirnya dia gue tinggalin karena saking takutnya. Seperti gambaran hari kiamat.

Ketika masih berlari dengan penuh ketakutan, gue melihat ada sesuatu di depan gue. Bentuknya seperti tengkorak debu warna putih abu. Tengkorak tersebut bergerombolan. Tengkorak tersebut hanya berlari saja sengan tujuan satu arah. Dan setiap orang yang kena butiran debunya akan menjadi tengkorak juga. Secara refleks gue berbelok ke arah lain. Orang yang ada di belakang gue gak tau apa yang terjadi di depan tetap lurus saja. Dan udah pasti mereka menjadi tengkorak juga. Orang yang melihat kejadi itupun juga ikut-ikutan berbelok arah. Tapi mereka telambat. Gue yang tinggal sendirian berlari di antara manusia yang berubah jadi tengkorak.


Kalo gue sampe kena debu tengkorak tersebut udah dipastikan gue menjadi golongan mereka juga. Dan gue masih berlari di antara mereka si sebuah gang sambil membaca ayat kursi. Dan di ujung gang ada sebuah sungai, langsung saja gue melompat ke arah sungai tersebut.


Sempat kepikiran kalo gue gak bisa berenang, tapi dalam keadaan mendesak seperti ini gue tetap nekat melompat ke sungai tersebut. Sambil memikirkan cara berenang gue masih berada di dalam air. Belom terapung. Akhirnya dengan penuh perjuangan gue bisa terapung dan sampai di seberang sungai.

Untungnya tengkorak debu yang mencoba melintasi sungai, gagal melewatinya. Mereka semua hanyut terbawa arus sungai. Karena debu gak bisa bertahan di air.

Gue berdiri di pasir yang ada di seberang sungai tersebut. Anehnya ketika gue sampe si seberang sungai, ternyata masih ada 'orang' yang mencoba mengejar dan menangkap gue. Tapi sebelum gue ditangkap, gue melihat sebuah pedang sederhana. Ganggangnya berwarna hitam ke abu-abuan dan mata pedangnya berwarna putih.

Kemudian gue mengacungkan pedang tersebut ke orang tersebut. Dan orang tersebut berhenti mengejar gue. Gue mencoba memukul ke arah lengan mereka pake pedang. Bukan menghunus pedang loh. Pukulannya gak kencang amat sih, cuma menimbulkan robekan di daging tubuh mereka. Anehnya gak mengeluarkan darah.

Kemudian gue melihat temen gue yang juga dikejar ama 'orang jahat' juga. Orang-orang yang selamat dari kejaran kejahatan itu memanjat tebing sungai. Anehnya lagi, tebing sungai tersebut terbuat dari es yang berwarna putih dengan sedikit warna lain. Dengan gampangnya kita semua menaiki tebing sungai.

Sesampainya di atas. Gue melihat Joachim Loew berdiri di pinggir sungai. Sepertinya dia sedang mangatur strategi untuk mencegah 'kejahatan' tersebut menaiki tebing sungai.

Kemudian dia mengintruksikan kepada kami semua untuk membentuk tebing sungai sedemikian rupa agar 'kejahatan' gak bisa menaiki tebing sungai.

Ketika semuanya udah diatasi, gue duduk dengan temen cowok gue yang lainnya. Ngobrol-ngobrol gitu. Kemudian ada cewek datang sambil membawa gitar. Gue gak kenal ama dia, cuma gue udah sering melihatnya. Orangnya cakep, tinggi, rambut panjang sedikit bergelombang, dan body proporsional. Idaman lelaki banget. Kemudian temen gue yang cowok nyediain speaker supaya suara gitarnya gede.

Nah, yang awalnya gue kira speaker itu ternyata adalah kura-kurang hijau yang cukup gede. Segede telapak tangan orang dewasa. Sepasang kura-kura sedang bermesraan. Dengan ditemani lilin gue ama temen cowok dan cewek gue bernyanyi dengan riangnya. Seolah gak ada terjadi apa-apa. Kemudian gue terbangun.

Halah mimpi apa pula ini. Ada-ada aja dah. Lain di awal lain di akhir. Apakah mimpi ini punya arti? Atau hanya terbawa suasana sebelum tidur?

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan beretika.