Kamis, 31 Desember 2015

Bunga Tidur Di Akhir Tahun

www.123rf.com

Kisah cinta antara 2 insan manusia memang tak pernah habis untuk dibahas. Ada aja hal-hal yang muncul ke permukaan untuk dibahas oleh orang-orang. Tapi di postingan kali ini gue gak mau bahas cinta, tapi emang menyerempet ke cinta-cintaan..wkwk

Jadi, pagi tadi gue bangen dengan keadaan yang amat sangat galau. Soalnya gue kebangun oleh mimpi yang bisa dibilang terlalu sakit untuk dijadikan mimpi. Terlalu parah untuk dijadikan teman tidur. Maksud gue bunga tidur.

Walaupun cuma bunga tidur, tapi ini memang ada sedikit sangkut pautnya dengan kehidupan yang gue jalani sekarang. Mimpinya terlalu real. Mendekati kenyataan. Yaa, kurang lebih sama lah dengan postingan mimpi yang pernah gue post sebelumnya. Terlalu jelas untuk sebuah mimpi.

Mumpung masih hangat di kepala, gue langsung menulis postingan ini di tempat tong sampah khusus. Tong sampah digital yang selalu menampung beberapa hal yang perlu dipost. Karena yang namanya mimpi pasti akan lupa dalam hitungan jam atau menit, makanya gue langsung login blog. Sebelumnya gue gatau mau kemana menceritakan mimpi absurd dan melukai ini dicurahkan. Tapi setelah dipikir-pikir mending ke blog aja deh. Bodo amat. Gak ada yang baca juga..hahaha. Lagian ini blog udah banyak debunya. Terakhir posting 6 bulan yang lalu, pas bulan Ramadhan.

Kurang lebih isinya begini:

Someday, gue ama temen gue lagi jalan di suatu tempat. Tempat yang ada airnya. Seperti danau mungkin. Disitu gue ketemu ama cewe yang sempat gue suka (sampe sekarang masih sih..xixixi). Dia lagi ada kegiatan ama temen-temennya. Mereka semacam kumpulan organisasi gitu kayaknya. Soalnya pakaian mereka sama semua. Warnanya kuning. Dan warnanya sama persis seperti yang gue pake.

Entah kenapa tiba-tiba gue ama dia lagi ngobrol berdua. Gue gak jelasin detailnya pembicaraannya. Tapi intinya dia udah tunangan! Gue dalam hati, "Ah, siaaal!!!".

Seperti disambar petir di siang bolong. Kabar macam apa ini?! Padahal sebelumnya semuanya berjalan 'sendiri-sendiri' tanpa ada pembatas antara gue dan dia. Malahan ada kedekatan antara kita berdua. Kini harus berakhir sampai di sini. Gue harus keluar dari 'pertarungan merebut hatinya'.

Akhirnya gue ama temen-temen gue makan dulu di suatu tempat dengan keadaan gue masih mewek..wkwkwk. Temen-temen gue menyemangati gue. Gue harus sabar atas semua ini. Tapi bagaimana mungkin bisa menerima kenyataan bahwa orang yang selama ini selalu menemani hari-hari kita harus 'pergi' begitu aja?

Kemudian malam harinya kita semua mau balik ke kota asal. Temen-temen gue udah pesan tiket. Tinggal gue doang yang belom. Akhirnya gue beli tiket. Dan sialnya cuma ada tiket dari maskapai mahal. Padahal isi kocek tinggal dikit. Gue beli juga tiketnya dengan berat hati. Beberapa waktu kemudian salah seorang temen gue ngasih tau ada tiket murah. Eh, kamvret. Gue udah beli tikenya. Udah jatuh ketimpa tangga pula. Kesialan macam apa ini?!

Pas gue bangun, gue masih kepikiran ama mimpi tadi. Entah gimana, ini terlalu menyakitkan. Halah..

Kemudia nyalain laptop dan nyetel lagu. Random play. Yang keluar malah lagu kerispatih, judulnya Cinta Putih. Kisah cinta seseorang yang dikhianati oleh pasangannya.

Dan semuanya bermuara di tulisan ini.





Gue cuma bisa mengambil hikmahnya. Karena bagaimanapun juga ini hanyalah bunga tidur. Gak usah terlalu diambil hati.
"Harus bisa menerima kenyataan yang tak pernah bisa kita rubah. Alias takdir yang tak terelakkan."



Btw, hari ini adalah hari terakhir di tahun 2015. Tinggal 10 jam 55 menit lagi kita akan memasuki tahun 2016. Semoga tahun depan kita semakin baik lagi. Dan harapan gue tahun 2016, gue Wisuda dan dapat perkerjaan di Jakarta. Aamiin.

Kamis, 18 Juni 2015

Hari Pertama Ramadhan 1436 H


Alhamdulillahirabbilalamin. Gue masih bisa bertemu dengan bulan penuh rahmat, bulan Ramadhan. Ini adalah Ramadhan yang ke 26 yang gue temui, walaupun umur gue baru 25. Kenapa bisa begitu? Soalnya gue lahir di bulan Ramadhan..hehehe.

Tentu saja tiap hari di setiap puasa Ramadhan punya cerita tersendiri. Ada kalanya merasakan haus yang amat sangat. Ada pula lapar yang amat sangat. Dan ada juga ngabuburit bersama teman atau keluarga. Ada pula kejebak macet. Dan lain-lain. Puasa pertama Ramadhan 1436 H, gue merasakan lapar yang amat sangat. Entah kenapa hal ini terjadi. Mungkin belakangan nafsu makan gue bertambah makanya pengen makan mulu. Dan anehnya walaupun laper banget, perut gue gak berbunyi seperti hari-hari sebelum puasa. Kruk kruk kruk..zzz.

Biasanya setiap puasa mulai dari gue kecil ampe gede sekarang, gue selalu merasa kehausan. Laper gak seberapa sih, tapi hausnya gak nahan. Itu cukup membuat gue lemes. (semua orang juga gitu kali wkwkwk). Dan hari ini gue malah merasakan yang sebaliknya, lapar banget tapi haus gak seberapa. (Mungkin) karena masih ngendok di kosan..HAHAHA. Kalo ada kegiatan di luar baru ceritanya beda.

Seperti 6 tahun belakangan, gue menjalani puasa sebagai anak kos. Jauh dari keluarga. Sahur dan buka puasa sendirian. Kadang mampir ke rumah Paman dan Bibi sih. Tapi jauh banget dari kosan. Rumah makan padang adalah penyelamat buat sejuta harapan anak kosan. Karena yang buka pas sahur cuma rumah makan padang. Jadi, bisa ditebak menu gue apa aja. Yang kalau gak ayam goreng, ya tongkol goreng balado, atau gak rendang atau telor gulai, atau dendeng batokok, jika beruntung ada gulai otak. Itu aja dituker tiap hari. Menyedihkan atau justru nikmat? Apapun itu gue tetap bersyukur. Karena inti dari puasa adalah cara menjalani puasa yang sesuai dengan aturan yang telah ada. Tanpa terkontaminasi oleh hal-hal yang mengurangi amal puasa.

Rencananya tanggal 5 Juli nanti gue mau pulkam. Belom pasti sih. Tapi yang pasti gak sabar pengen ketemu orang tua lagi. Gak sabar ketemu keluarga lagi. Gak sabar pulang ke kampung halaman tempat gue dibesarkan. Udah hampir setahun gak pulang ke rumah. Kampuang nan jauah di mato, awak taragak nak baliak..

Semoga puasa kita lancar setiap harinya sampai di akhir Ramadhan. Dan amal ibadah puasa kita diterima Allah SWT. Aamiin..

Rabu, 10 Juni 2015

Harapan Konyol


Harapan itu ada di saat kesempatan itu datang. Aku menginginkan apa yang ku pikirkan di kala aku memejamkan mata di malam hari. Memainkan imajinasi yang tak berbatas.

Hingga pertemuan itu membesarkan harapan kebodohan. Aku gila. Aku gila dengan kebodohan dari sebuah harapan yang konyol. Aku tahu itu salah, tapi aku terlalu bodoh untuk menolak kehadirannya.
Semua berjalan bersamaan dengan aliran waktu. Waktupun terus membuatku terlena dengan segala kebodohan harapan kosong itu.

Apakah perlu bantingan yang keras untuk menyadarkan aku bahwa jangan pernah berharap lebih kepada sesuatu yang belum pasti? Iya, aku tahu itu dibutuhkan. Butuh untuk diriku yang kadang mempunyai harapan tapi berujung kekecewaan. Tapi, imajinasi itu masih berkeliaran. Imajinasi itu melahirkan harapan yang berlebihan. Membuatku bodoh..

Kamis, 09 April 2015

Dia Telah Pergi



Bisa dibilang seminggu belakangan adalah minggu yang melow bagi gue. Bagaimana tidak, gue merasa kehilangan terhadap kepergian salah satu penghuni dunia. Menghadap sang Illahi untuk menyelesaikan tahap kehidupan berikutnya.

Ada 2 kehilangan yang begitu besar yang gue rasakan seminggu ini. Pertama, salah satu teman gue meninggal dunia karena penyakit yang dideritanya. Gue baru kenal dia setahun lebih dikit. Tapi bertemu hampir setiap minggu membuat ada rasa persaudaraan yang muncul. Kami melakukan kegiatan bareng-bareng, ngumpul bareng, nongkrong bareng, dan berbagi cerita baik di kehidupan nyata maupun di sosmed. Semuanya begitu melekat di hati. Tapi penyakit gagal ginjal yang dialaminya membuat semuanya berubah. Dan penyempitan pembuluh darah di otak merenggut keberadaannya di dunia ini. Membuat kami terpisah oleh dinding pembatas kehidupan. Walaupun setiap pertemuan pasti ada perpisahan, tapi perpisahan ini begitu cepat terjadi.

Gue gak menyangka dia telah pergi. Gue merasa dia masih hidup dan menjalani kehidupannya. Gue merasa dia masih ada di dekat kami dan memperhatikan kegiatan yang kami lakukan. Entah kenapa seminggu ini gue sering kepikiran tentang kepergiannya. Yang gue pikirkan, dia masih muda. Jalan yang ditempuhnya seharusnya masih panjang, tapi sudah harus pergi secepat ini. Masih banyak rencana yang belom dia realisasikan. Bagaimanapun juga, Allah punya rencana terbaik untuk hamba-Nya. Mungkin ini yang terbaik untuknya agar tidak terlalu lama menderita penyakit yang dideritanya. Gue merasa kasian melihatnya menderita. Menanggung penyakit yang begitu menyakitkan. Gue juga kepikiran bagaimana kalo gue meninggal dunia? Apakah amal ibadah yang gue dapatkan di dunia ini udah cukup untuk jadi tiket masuk ke surga-Nya?

Kedua, hari minggu kemaren (5/4) gue nonton Furious 7. Gila! Filmnya keren banget. Actionnya benar-benar luar biasa. Bisa dikatakan hampir mustahil dilakukan. Seperti mobil terjun dari pesawat, melompat dari bus yang hampir masuk jurang, terbang dari satu gedung ke gedung lain dengan mobil super imba, dan lain-lain. Luar biasa.

Walaupun storylinenya tidak terlalu bagus, tapi titik berat pada film ini adalah actionnya. Gue gak akan menjelaskan secara rinci. Tapi gue ingin membahas endingnya. Di akhir film, Dom (Vin Diesel) bertemu untuk terakhir kalinya dengan Brian (Paul Walker) di sebuah jalan. Dengan backsong "See You Again" yang dinyanyikan Wiz Khalifa featuring Charlie Puth, membuat gue hampir meneteskan air mata saat menonton.

“Saat itu aku jalani hidupku seperempat mil, kau juga, karena kita adalah saudara. Tak masalah dimanapun kau berada di dunia ini, baik itu lebih jauh seperempat mil, atau separuh jalanan di dunia, kita akan selalu jadi keluarga. Dimanapun kau berada, kau selalu disini, karena kau saudaraku,” kata Dom sebelum mereka berpisah di persimpangan jalan.

Sangat sangat sangat mengharukan. Bisa dibilang endingnya bukan dari Dom untuk Brian, tapi dari Vin untuk Paul. Selama 15 tahun bersama akhirnya mereka (Vin & Paul) berpisah untuk selama-lamanya. Mereka sudah saling anggap sebagai saudara.

Walaupun gue bukan penggemar Fast & Furious, tapi gue bisa merasakan kehilangan seorang Paul Walker. Dari tahun 2001 sampe sekarang, Fast & Furious identik dengan Paul Walker dan Vin Diesel. Salah seorang dari mereka telah pergi. Membuat separuh nyawa film menghilang. Sekarang karakter Brian dipensiunkan bukan dimatikan, untuk menghormati jasa-jasa Paul Walker.

Ending Furious 7 sukses membuat gue baper, karena 3 hari sebelumnya gue juga kehilangan seorang teman. Sehingga gue tahu betul gimana perasaan seorang Vin Diesel dan penggemar Fast & Furious kehilangan Paul. Apalagi lagu See You Again sangat menyentuh hati. Ini videonya.





Entah karena guenya yang baper atau karena lagunya bagus, setiap denger lagu ini gue selalu sedih. Karena lagu ini mengingatkan kepergian seorang teman. Mengingatkan saat-saat bersamanya. Mengingatkan tentang moment suka dan moment duka bersamanya. Lagu ini juga mengingatkan gue akan sahabat gue dari kecil yang meninggal dunia karena kecelakaan saat kelas 2 SMA. Begitu banyak moment yang dilewatkan bersama. Harus berpisah untuk selamanya. Entah di akhirat nanti akan dipertemukan lagi.

Saking melownya, gue menuangkan kemelowan gue ke dalam tulisan. Bisa dikatakan sebuah lirik yang belum punya nada. Agak panjang tapi itulah yang gue rasakan. Berikut kata-kata yang gue rangkai beberapa jam sebelum tulisan ini gue posting.

Cerita indah ada di antara kita
Selalu bersama
Menikmati indahnya dunia
Hingga akhirnya kusadari
Hanya cerita masa lalu
Kisah indah kita dulu pernah ada
Selalu bersama
Menikmati pergantian hari
Hingga waktu menyadarkan
Hanya kisah masa lalu
Dan kini harus merasakan
Getirnya perpisahan
Jauh dan menghilang dari kehidupan
Selamat jalan kawan 
Dan aku di sini merasakan
Pahitnya perpisahan
Jikalau itu yang terbaik tuk kita
Selamat jalan kawan
Tiada lagi tawamu
Yang hapuskan rasa sepi
Ku ucapkan selamat jalan kawan


Hanya doa yang bisa ku kirimkan untukmu. Selamat jalan kawan. Semoga kau tenang di sana. Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosamu. Dan semoga segala amal ibadahmu diterima di sisi-Nya. Aamiin.

Minggu, 08 Maret 2015

Real Madrid Kacau



Oke. Ini adalah puncak dari kekesalan gue terhadap klub sepakbola favorit gue, Real Madrid. Bagaimana tidak, dalam beberapa pertandingan terakhir Real Madrid kehilangan magisnya. Tidak ada lagi Madrid yang ganas di depan gawang lawan. Tidak ada lagi Madrid yang begitu kreatif dalam membangun serangan. Tidak ada lagi Madrid yang tangguh dalam bertahan. Tidak ada lagi keindahan dalam memainkan bola. Semuanya hilang dalam beberapa minggu saja. Memang tidak ada yang selalu di atas, tapi bagi tim sekelas Real Madrid ini adalah kekacauan. Seharusnya Real Madrid bisa menjaga keperkasaan mereka dalam bermain.

Ketidakhadiran Luka Modric, James Rodriguez, dan Sergio Ramos membuat Madrid kehilangan taring. Tak ada yang mengatur serangan dan pertahanan sebaik ketika mereka bermain. Di saat penyerang kesulitan mencetak gol, akan ada lini kedua yang membantu mencetak gol.

Luka Modric sang maestro lini tengah Madrid tengah cedera. Dan sekarang sudah sembuh total walaupun belum bisa dimainkan. Absennya Modric membuat lini tengah Madrid berantakan. Toni Kroos yang menjadi rekan Modric di lini tengah kesulitan dalam menyerang dan bertahan. Ketika Kroos maju untuk membantu serangan, Modric bertahan di belakang untuk melindungi bek. Begitu juga sebaliknya. Modric sangat kreatif dalam membangun serangan dan juga tangguh dalam bertahan. Modric dan Kroos sudah menjadi rekan sehati. Sehingga mereka paham satu sama lain dalam memainkan tempo, menjaga ritme, dan membangun serangan serta menahan serangan lawan. Keduanya sering mensuplai bola ke depan dengan baik, sehingga trio BBC bisa mencetak gol semau mereka. Absennya Modric membuat kroos harus berusaha keras dalam memainkan 2 peran. Mengatur serangan dan melindungi bek.

James Rodriguez juga mengalami cedera. Kehadirannya di skuad Real Madrid membuat alur serangan Madrid semakin beragam. Ciri khas latin sangat kental di dalam diri James. Membuat permainan Madrid semakin ganas. James memainkan peran barunya dengan baik, walaupun di awal kedatangannya James kesulitan untuk menyatu ke dalam permainan Madrid. Bersama Modric dan Kroos, James bahu membahu membangun serangan dan menahan serangan lawan. Sekarang, absennya James membuat Real Madrid miskin kreatifitas. Tak ada tusukan mematikan dari James yang biasanya memanjakan Real Madrid. James juga bisa menjadi andalan dalam mencetak gol. Karena nalurinya sebagai penyerang lubang bisa menghadirkan banyak gol bagi Madrid.

Sergio Ramos juga begitu. Berduet dengan rekannya, Pepe, Ramos membentuk tembok kokoh di lini belakang Madrid. Memberi rasa aman kepada Iker Casillas. Ramos sangat tangguh. Tidak ada kompromi dalam bertahan. Semua serangan dihalau dengan baik. Di saat Ramos cedera, Varane menggantikan. Namun, Varane tidak memiliki jam terbang yang cukup seperti bek berpengalaman, Ramos. Duetnya bersama Pepe sedikit longgar. Sehingga ada kekhawatiran sendiri bagi fans.

Absennya Modric, James, dan Ramos sangat mempengaruhi permainan Madrid. Trio lini tengah Madrid begitu leluasa dalam memainkan perannya. Mereka mensuplai bola dengan baik dan teknik tinggi. Begitu memanjakan trio BBC. Yang biasanya Kroos berduet dengan Modric, harus berjuang sendirian. Kroos harus bisa memainkan 2 peran sekaligus. Bertahan dan mengatur permainan. Kroos seolah sendirian di lini tengah. Mengatur ritme permainan sendirian dan melindungi bek sendirian. Sangat tidak ideal bagi seorang Kroos. Dia butuh rekan seperti Modric. Isco? Dia begitu hebat. Tapi sangat ringkih dalam bertahan. Isco kurang bisa menjalani peran seperti James. Isco kurang 'bertenaga'. Tidak seperti James yang kuat secara fisik. Harus diakui drible Isco sangat menakjubkan, tapi itu tidak cukup bagi serangan Real Madrid. Real Madrid butuh kekuatan dalam membangun serangan. Illarramendi tidak mempunyai jam terbang yang cukup. Tidak bisa menjaga ritme permainan. Khedira sebelas dua belas dengan Illarra. Semenjak cedera parah musim lalu, khedira kehilangan magisnya. Sekarang jadi rentan cedera. Lucas Silva masih hijau bagi Real Madrid.

Lini tengah Real Madrid hanya dimiliki Kroos seorang. Tak ada rekan sehati yang membantunya. Keadaan tersebut membuat Kroos kelelahan dan sering salah dalam mengoper bola. Imbasnya tak ada suplai bola ke depan yang menyebabkan BBC seret gol. Memprihatinkan.

Kehilangan Modric dan James juga menyebabkan Madrid sering melakukan kesalahan dalam menahan bola untuk mengatur serangan. Bola sering di alirkan ke sisi lapangan. Memudahkan lawan dalam mengantisipasi serangan.

Belakangan kontrol bola pemain Madrid sangat jelek. Tidak bisa menahan bola dengan baik. Sering mengoper ke belakang. Tidak tenang mengontrol bola di sepertiga akhir. Membuat semuanya semakin kacau. Kacau. Para pemain Real Madrid kehilangan magisnya. Sering bingung dalam memainkan bola. Dan alur serangan mudah dibaca lawan.


Semoga Luka Modric, James Rodriguez, dan Sergio Ramos cepat kembali. Agar Real Madrid kembali ganas. Semoga masa-masa kelam ini cepat berlalu. Hala Madrid!

Sabtu, 07 Februari 2015

Panas Dingin Yang Menyiksa


Hari ini dan kemaren adalah hari yang cukup menyiksa. Tubuh panas dingin. Membuat gue uring-uringan seharian. Berikut kisahnya.


Tanggal 6 Februari 2015, gue merasa gak enak badan. Tubuh panas dingin, gigi nyut-nyutan, disertai sakit kepala. Komplitlah penyakit berkesinambungan ini. Kenapa berkesinambungan? Karena sakit gigi diikuti panas dingin dan sakit kepala. Gue teringat perkataan mama gue, ini bisa jadi gejala darah tinggi. Ah, mudah-mudahan tidak. Sakit kepalanya gak terlalu sakit, hanya sedikit nyut-nyutan. Gigi juga sedikit nyut-nyutan. Tapi panas dingin ini seolah gak ada toleransi dengan penderitaan yang gue rasakan.

Entah kenapa hal ini terjadi. Gue pun mulai mengingat apa yang terjadi belakangan ini. Satu hari sebelumnya (5/2/15) gue makan nasi padang. Setelah selesai makan, gigi mulai 'menggeliat'. Gak terlalu sakit sih, tapi cukup mengganggu. Keesokan harinya (6/2/15), setelah diusik oleh gigi yang menggeliat, gejala demam mulai menyerang. Disusul dengan sakit kepala. Lengkap sudah. Bodrex gue rasa bisa menjadi obat yang cocok. Karena bodrex bisa mengobati sakit kepala, demam, dan sakit gigi.

Setelah beberapa jam, tidak ada ada perubahan sama sekali. Puncaknya tadi malam selepas magrib, anomali suhu tubuh mulai menyerang. Suhu tubuh mulai terasa sangat panas, namun di satu sisi gue menggigil karena merasa kedinginan. Kepala dan gigi kembali nyut-nyutan. Sakit kepala gak seberapa, tapi panas dingin ini sangat mengganggu. Mata udah gak mulai fokus menatap layar laptop. Semakin lama semakin terasa sakit hingga mengeluarkan air mata. Akhirnya tiduran sebentar. Apa daya. Tidak bisa tidur!

Tubuh gue terkena sedikit tiupan angin langsung menggigil. Di satu sisi malah kepanasan yang amat sangat. Oh Tuhan. Dosa apa gue?

Selama berapa lama, gue mencoba mendengarkan musik. Lumayan membantu mengurangi siksaan ini. Namun tidak lama. Siksaan itu kembali lagi.

Jam 1 dini hari tadi, gue mencoba tidur lagi. Tak lupa minum 1 pil bodrex. Seolah tak direstui si tubuh, gue gak bisa tidur. Karena merasa kedinginan, gue menutup seluruh tubuh gue kecuali kepala dengan selimut. Lumayan enakan. Masalah lain mucul. Detakan jantung gue malah semakin kencang. Ditambah oleh orang kamar sebelah maen FIFA. Berisiknya minta ampun. Mana bisa tidur kalo kayak gini.

Jam 2.30. Panas dingin yang amat menyiksa masih betah berada di tubuh gue, gue teringat sebuah artikel. Kalo merasa panas dingin (demam), minumlah air putih sebanyak mungkin. Dan akhirnya gue coba minum 2 gelas air putih.

Mencoba untuk tidur lagi. Selimut kembali ditarik menutup tubuh gue. Mayan enakan. Waktu terus berlalu. Detik demi detik bergantian menyambut pagi nan dingin ini. Keringat sedikit demi sedikit mulai keluar. Panas dingin tetap terasa. Suara berisik temen sebelah masih mengganggu tidur gue. Makin lama makin banyak keringat yang keluar. Jantung tetap berdetak kencang. Sembari memikirkan dosa apa yang gue perbuat. Yang gue tau, sakit itu menghapus dosa. Gak semua dosa, yaa setimpal lah dengan sakit yang dialami.

Di saat seperti itu pula, gue teringat mama di kampung. Saat sakit seperti ini mama adalah obatnya. Gue merasa sangat ini pulang. Ingin dekat dengan orang tua. Makan makanan buatan mama. Entah kenapa kalo deket dengan mama/ibu, sakitnya sedikit berkurang.

Sekitar setengah jam berlalu, tubuh gue dipenuhi tetesan keringat. Alhamdulillah, udah merasa enakan.

Di saat tubuh mulai enakan, masalah lain muncul. Perut berbunyi minta diisi. Lah, mau makan apa? Jam segini warung deket kosan udah pada tutup. Akhirnya mencoba menahan lapar. Lagi-lagi gue kalah. Perut lebih berkuasa.

Akhirnya gue mengenakan jaket, pergi ke Indomaret. Beli pop mie. 2 pop mie ukuran normal dan 1 pop mie mini. Sebenarnya gue pengen beli roti dan susu. Tapi tubuh gue butuh panas agar tubuh keringat.

Sekembalinya dari Indomaret, gue langsung menyeduh pop mie. Awalnya menyeduh pop mie ukuran normal. Setelah mienya matang, gue langsung melahap pop mie. Jaket masih menempel di badan. Sengaja. Dengan harapan keringat yang keluar semakin banyak.

Pop mie yang masih mengebul langsung gue lahap. Harapan gue terkabul. Keringat mulai keluar. Semakin lama semakin banyak. Jaket yang gue pake langsung basah. Keringat yang keluar seperti keringatan sehabis olahraga.

Gue pengen lebih. 1 pop mie mini gue seduh. Dan hap! Pop mie abis dalam beberapa kali suapan. Keringat yang keluar semakin banyak dan gak mau berhenti. Seluruh pakaian yang gue kenakan basah. Inilah yang gue inginkan.

Akhirnya tubuh gue jauh lebih enakan. Gak merasa panas dingin lagi. Alhamdulillah..
Yaa, beginilah seharusnya. Kalo merasa panas dingin, carilah atau lakukan sesuatu yang menimbulkan keringat. Agar suhu tubuh kembali normal. Kalo di rumah biasanya gue makan indomie rebus pedas. Biar hasilnya maksimal.


Jam 4 subuh, tubuh gue udah mendekati kata sehat. Dan akhirnya gue menyalakan laptop dan menulis tulisan ini.

Sebenarnya hal ini gak perlu diposting, tapi gue merasa hal ini perlu dikeluarkan agar bisa melegakan hati kecil ini.


7 Februari 2015 jam 4.42, rasa kantuk kembali menyerang. Terdengar kumandang azan subuh.

Selamat pagi dunia..

Jumat, 30 Januari 2015

Harus Melihat Dari Sisi Lain



Di sebuah perkumpulan, komunitas, atau sejenisnya lah, kadang-kadang mereka melihat sesuatu di luar lingkungan hanya dari sudut pandang mereka sendiri tanpa memikirkan kelakuan dan pandangan dari lingkungan lain.

Jika ada yang sesuatu yang hebat maka mereka menganggap hal itu adalah kepunyaan mereka. Padahal di dunia ini sangat banyak kemungkinan yang terjadi. Bisa terjadi dari siapa dan untuk siapa selama mereka masih berhubungan satu sama lain.

Dalam hal berbagi, pihak yang memberi tentu akan memberikan hak yang sama. Memberikan keadilan agar orang-orang yang menerimanya akan merasa senang. Tak ada yang merasa iri. Namun, di satu sisi ada yang beranggapan kalo yang diberikan kepadanya adalah hal yang lebih dari orang lain. Kenyataannya sama saja. Tak ada yang berbeda. Itu terjadi karena mereka melihat dari sudut pandang mereka sendiri. Bukalah mata. Karena di luar sana masih banyak yang melakukan hal yang sama dengan apa mereka lakukan. Jangan anggap apa yang 'dia' lakukan hanya 'untukmu' saja.

Dan saya harus memahami hal itu. Karena itu adalah kepuasan yang mereka cari. Kepuasan dalam menikmati ragam corak dunia. Tak bisa dipungkiri saya juga menikmatinya. Tapi harus mengerti apa yang terjadi merupakan sebuah rutinitas dan kewajiban yang harus dilakukan. Bukan sebuah pemberian yang diberikan kepada saya saja. Semua berhak memperolehnya.

Mengertilah atas apa yang 'dia' lakukan. Bukan semata untukmu. Untuk orang lain juga. Tanpa keadilan akan ada kecemburuan massal.

Pahamilah atas apa yang 'dia' lakukan. Harus bisa melihat dari sudut yang berbeda. Jangan tenggelam di kolam buatanmu sendiri..

Selasa, 06 Januari 2015

Dikala Waktu Mengubah Kenyamanan


Belakangan gue memikirkan hal yang seharusnya tidak dipikirkan. Sebuah pikiran yang sama sekali tidak bisa menjelaskan apa maksud dari semua kegilaan ini. Kehadiran pikiran tersebut cukup mengganggu, bikin galau gitu.. *halah

Perlu diingat, ini hanyalah sebagian kecil dari bagian hidup yang gue jalani saat ini. Bukan secara keseluruhan. Do you understand? Gue tidak. Entah benar entah tidak. Kira-kira beginilah ceritanya..


Beberapa waktu yang lalu, tak tahu persis tepatnya kapan, aku menemukan sesuatu yang bisa membuat sebagian orang gila. Yang diawali dengan sebuah undangan untuk dipenuhi. Aku menyanggupinya. Dan pada akhirnya ku tak tau, pintu keluarnya sangat sulit untuk dicari. Kalaupun ditemukan sangat sulit untuk diraih.

Perlahan tapi pasti aku membentuk sebuah kenyamanan yang mana kenyamanan tersebut untuk diriku juga. Karena untuk memulai sesuatu yang baru aku harus membuatnya nyaman untuk dinikmati. Tanpa kenyamanan maka tak ada cita rasa yang sudah disuguhi. Tanpa kenyamanan, proses yang dilalui tidak akan bermakna.

Semua yang aku kerjakan selama ini membuahkan hasil. Aku menikmati momen yang sudah ku bilang tadi, membuat sebagian orang gila dalam imajinasi tanpa batas. Merasakan dentingan nada yang dia(mereka) alunkan di setiap hari. Membaca kata demi kata di berbagai media sosial. Tertawa dalam canda yang terus terjadi setiap hari. Tiada hari tanpa kesenangan.

Dia ada saat aku mulai memasuki pintu kegilaan tersebut. Mengamati apa yang dilakukannya. Rasa penasaran mulai merasuki jiwa. Siapa dia dan bagaimana latar belakangnya. Aku menelusuri jejak rekam yang ada di dunia maya. Bagaimana sepak terjang dia di dunia hiburan. Dan apa tujuannya untuk masuk ke dalam dunia hiburan yang penuh delusi.

Sedikit demi sedikit aku menemukannya. Info dari berbagai sumber, tak berhubungan langsung, namun jika diperhatikan dengan baik akan ada benang merah yang ditemukan. Dengan menggunakan analisa, akan ditemukan jawaban yang selama ini aku cari. Dan mulai memahami seperti apa karakternya. Walaupun sangat sedikit.

Dia begitu dan aku harus begini. Aku harus menyesuaikan dengan keadaan tersebut. Ketika bertemu dengannya seketika jantung berdetak kencang tak karuan. Ooh Tuhan, mengapa aku begini? Sejauh inikah aku melangkah ke dalam dunia kegilaan ini?

Aku terus menikmati yang sedang terjadi. Aku harus paham dengan segala konsekuensinya.

Sekarang memang waktunya menikmati kenyamanan yang sudah lama aku rasakan. Terjebak dalam lembah delusi. Aku sudah mengganggapnya lebih dari yang sebelumnya. Sudah merasuk ke relung hati. Dia sudah menjadi bagian dari keseharian di tengah ibukota nan ganas. Aku udah nyaman dengan keadaan seperti ini.

Satu hal yang tak bisa dilawan adalah waktu. Waktu berjalan terus tanpa henti tak tertahankan. Berjalannya waktu membuat manusia mengalami perubahan. Yang tadinya kecil beranjak dewasa. Yang tadinya SMA sekarang mulai memasuki dunia perkuliahan. Yang tadinya remaja yang penuh kebebasan sekarang udah menjadi orang tua dari anak-anaknya.

Begitu pula dengannya. Sekarang dia udah berada di penghujung sekolah menengah atas. Di pertengahan tahun ini dia akan mulai merambah dunia kuliah dengan jurusan yang diidamkan dari kecil. Menjadi perantara antara Tuhan dan orang sakit.

Jika dia udah bertekad untuk menjadi itu, maka kesibukan di luar sekolah yang dia jalani saat ini akan terganggu. Kuliah di jurusan tersebut bukanlah perkara mudah. Karena waktu untuk belajar lebih banyak ketimbang waktu luang. Jika dia tidak bisa mengatur waktunya dengan baik, maka keluar dari grup yang dijalani sekarang adalah solusinya.

Sebagian orang tidak bisa membagi fokusnya dalam 2 bidang yang ditekuninya. Hanya beberapa orang yang berhasil membagi waktunya dengan baik. Harus dipilih satu di antara dua pilihan. Jika dia memilih tempat terdekat dengan ibukota untuk menuntut ilmu, masih ada kmungkinan dia akan bertahan. AH, ini gila. Bener-bener gila.. ARGH!!

Menjadi dilema juga. Karena hiburan ini bukanlah sebuah hiburan biasa. Karena ini masalah kecocokan hati dengan sang penghibur. Jika dia pergi maka ini akan mengubah kenyamanan yang aku rasakan sekarang. Tak bisa dipungkiri dia adalah salah satu alasan bisa bertahan di sini. Dia pergi aku kan pergi juga.

Hal ini cukup mengangguku. Pertanyaan yang sering muncul di benakku, apakah dia akan bertahan lama di sini? Kuharap dia tak pergi (seenggaknya tidak dalam waktu dekat ini). Kuharap dia bisa mengatur waktu di dunia hiburan dan perkuliahan secara baik. Karena ku tau, dia adalah seseorang yang pintar dan cerdas.

Aku begini karena aku sudah terlalu dalam menyelam ke dalam palung samudera yang dimilikinya. Tak mudah untuk mencapai permukaan. Sangat ingin muncul ke permukaan dan melepaskan semua kegilaan ini. Hanya waktu yang akan menjawabnya. Dan berharap kita mendapatkan terbaik..

Keluarkan aku dari kegilaan ini.