Minggu, 08 Maret 2015

Real Madrid Kacau



Oke. Ini adalah puncak dari kekesalan gue terhadap klub sepakbola favorit gue, Real Madrid. Bagaimana tidak, dalam beberapa pertandingan terakhir Real Madrid kehilangan magisnya. Tidak ada lagi Madrid yang ganas di depan gawang lawan. Tidak ada lagi Madrid yang begitu kreatif dalam membangun serangan. Tidak ada lagi Madrid yang tangguh dalam bertahan. Tidak ada lagi keindahan dalam memainkan bola. Semuanya hilang dalam beberapa minggu saja. Memang tidak ada yang selalu di atas, tapi bagi tim sekelas Real Madrid ini adalah kekacauan. Seharusnya Real Madrid bisa menjaga keperkasaan mereka dalam bermain.

Ketidakhadiran Luka Modric, James Rodriguez, dan Sergio Ramos membuat Madrid kehilangan taring. Tak ada yang mengatur serangan dan pertahanan sebaik ketika mereka bermain. Di saat penyerang kesulitan mencetak gol, akan ada lini kedua yang membantu mencetak gol.

Luka Modric sang maestro lini tengah Madrid tengah cedera. Dan sekarang sudah sembuh total walaupun belum bisa dimainkan. Absennya Modric membuat lini tengah Madrid berantakan. Toni Kroos yang menjadi rekan Modric di lini tengah kesulitan dalam menyerang dan bertahan. Ketika Kroos maju untuk membantu serangan, Modric bertahan di belakang untuk melindungi bek. Begitu juga sebaliknya. Modric sangat kreatif dalam membangun serangan dan juga tangguh dalam bertahan. Modric dan Kroos sudah menjadi rekan sehati. Sehingga mereka paham satu sama lain dalam memainkan tempo, menjaga ritme, dan membangun serangan serta menahan serangan lawan. Keduanya sering mensuplai bola ke depan dengan baik, sehingga trio BBC bisa mencetak gol semau mereka. Absennya Modric membuat kroos harus berusaha keras dalam memainkan 2 peran. Mengatur serangan dan melindungi bek.

James Rodriguez juga mengalami cedera. Kehadirannya di skuad Real Madrid membuat alur serangan Madrid semakin beragam. Ciri khas latin sangat kental di dalam diri James. Membuat permainan Madrid semakin ganas. James memainkan peran barunya dengan baik, walaupun di awal kedatangannya James kesulitan untuk menyatu ke dalam permainan Madrid. Bersama Modric dan Kroos, James bahu membahu membangun serangan dan menahan serangan lawan. Sekarang, absennya James membuat Real Madrid miskin kreatifitas. Tak ada tusukan mematikan dari James yang biasanya memanjakan Real Madrid. James juga bisa menjadi andalan dalam mencetak gol. Karena nalurinya sebagai penyerang lubang bisa menghadirkan banyak gol bagi Madrid.

Sergio Ramos juga begitu. Berduet dengan rekannya, Pepe, Ramos membentuk tembok kokoh di lini belakang Madrid. Memberi rasa aman kepada Iker Casillas. Ramos sangat tangguh. Tidak ada kompromi dalam bertahan. Semua serangan dihalau dengan baik. Di saat Ramos cedera, Varane menggantikan. Namun, Varane tidak memiliki jam terbang yang cukup seperti bek berpengalaman, Ramos. Duetnya bersama Pepe sedikit longgar. Sehingga ada kekhawatiran sendiri bagi fans.

Absennya Modric, James, dan Ramos sangat mempengaruhi permainan Madrid. Trio lini tengah Madrid begitu leluasa dalam memainkan perannya. Mereka mensuplai bola dengan baik dan teknik tinggi. Begitu memanjakan trio BBC. Yang biasanya Kroos berduet dengan Modric, harus berjuang sendirian. Kroos harus bisa memainkan 2 peran sekaligus. Bertahan dan mengatur permainan. Kroos seolah sendirian di lini tengah. Mengatur ritme permainan sendirian dan melindungi bek sendirian. Sangat tidak ideal bagi seorang Kroos. Dia butuh rekan seperti Modric. Isco? Dia begitu hebat. Tapi sangat ringkih dalam bertahan. Isco kurang bisa menjalani peran seperti James. Isco kurang 'bertenaga'. Tidak seperti James yang kuat secara fisik. Harus diakui drible Isco sangat menakjubkan, tapi itu tidak cukup bagi serangan Real Madrid. Real Madrid butuh kekuatan dalam membangun serangan. Illarramendi tidak mempunyai jam terbang yang cukup. Tidak bisa menjaga ritme permainan. Khedira sebelas dua belas dengan Illarra. Semenjak cedera parah musim lalu, khedira kehilangan magisnya. Sekarang jadi rentan cedera. Lucas Silva masih hijau bagi Real Madrid.

Lini tengah Real Madrid hanya dimiliki Kroos seorang. Tak ada rekan sehati yang membantunya. Keadaan tersebut membuat Kroos kelelahan dan sering salah dalam mengoper bola. Imbasnya tak ada suplai bola ke depan yang menyebabkan BBC seret gol. Memprihatinkan.

Kehilangan Modric dan James juga menyebabkan Madrid sering melakukan kesalahan dalam menahan bola untuk mengatur serangan. Bola sering di alirkan ke sisi lapangan. Memudahkan lawan dalam mengantisipasi serangan.

Belakangan kontrol bola pemain Madrid sangat jelek. Tidak bisa menahan bola dengan baik. Sering mengoper ke belakang. Tidak tenang mengontrol bola di sepertiga akhir. Membuat semuanya semakin kacau. Kacau. Para pemain Real Madrid kehilangan magisnya. Sering bingung dalam memainkan bola. Dan alur serangan mudah dibaca lawan.


Semoga Luka Modric, James Rodriguez, dan Sergio Ramos cepat kembali. Agar Real Madrid kembali ganas. Semoga masa-masa kelam ini cepat berlalu. Hala Madrid!