Senin, 12 Maret 2012

Kisah Di Bulan Februari

Yehee udah sebulan lebih gak update blog. Melenceng dari target awal, tiap bulan minimal 4 kali update. Ya berarti sekali seminggu. Maklum, lagi sibuk-sibuknya sebagai mahasiswa tahap akhir, cie lah.

By the way, bulan Februari kemaren merupakan bulan yang paling menegangkan bagi sebagian besar temen seangkatan kuliah gue. Bagaimana tidak, bulan februari merupakan bulan yang menentukan lulus atau tidak setelah kuliah selama 3,5 tahun di Binus University. Memang bukan 100% yang menentukan lulus atau tidak, namun tugas akhir(skripsi) tetap merupakan momok bagi mahasiswa yang harus dilewati selama satu semester. Kalo gak lulus semester ini masih bisa diulang semester depan, tapiiii.. Mana ada mahasiswa yang mau ngulang skripsi semester depan. Tua di kampus, frustasi liat temen udah kerja dan nikah, eh malah nikahin OB kampus. Trus jadi sopir pribadi rektor.

Dari sekian banyak sidang skripsi yang digelar selama bulan Februari, cuma satu kali gue nonton sidang. Itupun orang yang paling gak asing lagi selama gue kuliah. Kelompok ‘kapal selam’. Kenapa namanya kapal selam? Karena itu kelompok adalah kelompok tersantai yang pernah gue denger. Kelompok kapal selam gak ketemu dosen pembimbing selama beberapa minggu, minggu-minggu terakhir malah kalang kabut. Seperti kapal selam yang kelamaan di air. Ke permukaan cuma buat download bahan bakar dan upload kentut yang beracun. Teman gue skripsi gak sesantai itu hahaha. Tapi happy ending. Good job bro.

Yang paling gue ingat pas sidang itu adalah, mereka tetap aja santai karena memang udah dasarnya santai. Tapi bukan santai yang sebenarnya hihihi. Malah kemaren jawaban sidang ada yang ngawur karena santainya. Kelompok sih kelompok, tapi ada jawaban gak connect satu sama lain. Gue ama teman-teman yang nonton malah ketawa cekikikan. Dan 45 menit yang penuh ketegangan itupun berakhir. Semua keluar dari ruangan. Dan parahnya sebelum dan sesudah sidang tidak ada perubahan. Tetap ketawa dan berbagi cerita lucu. Seolah gak ada apa-apa sama sekali. Udah seperti tempat tongkrongan biasa. Hadeeh, gue yang lagi skripsipun malah ikutan santai. Padahal lagi ngejar deadline.

Setelah pengumuman kelulusan, kami semua makan-makan untuk merayakan kelulusan kelompok kapal selam. Gue jadi iri lihat teman-teman udah pada lulus, tinggal menunggu wisuda. Di saat yang lain udah pake toga, gue masih berkutat ama skripsi. Gak apa-apa, perjalanan hidup harus dilewati agar bisa menjadi pengalaman buat pribadi dan orang lain(bantu gue skripsi oi).

Dan paling yang bikin gue senang adalah nilai gue cukup memuaskan. Soalnya kemaren pas ujian, ada jawaban yang ngasal karena otak gue udah benar-benar mentok. Nilainya keluar pas sidang kelompok kapal selam. Yang lagi sidang, tegang menunggu pertanyaan dosen penguji, gue juga lagi tegang menunggu kabar nilai gue. Alhamdulillah lulus semua. Ada satu mata kuliah yang dapat C. Tapi tetap aja ada yang bikin keki, ada satu mata kuliah yang dapat nilai 84. Gondok maksimal. Gak apa-apa, yang penting IPK naik. Yuhuuu. Februari yang indah bagi gue dan temen-temen yang lain.

Besoknya gue dapat kabar baik lagi, gue boleh ikut ama temen-temen liburan ke karimun jawa. Terima kasih papa mama udah ngasih dana dan doa buat ke karimun jawa(posting berikutnya). Cepat sembuh papa. Oh iya, ada 1 hal yang mengganjal pikiran gue sebelum sidang. Seminggu sebelum sidang kelompok kapal selam, selama dua hari belakangan pikiran gue jadi gak menentu. Galau tingkat maha tinggi. Makan gak enak, nge-game gak enak, tidur gak enak, boker gak puas, upil gak enak(upil kenapa dimakan begooo), pokoknya serba gak enak. Ya Allah ada apa ini. Siangnya gue dapat kabar kalo papa gue kecelakaan kerja di rumah saudara jauh gue. Dan tulang pangkal paha papa bergeser. Masuk rumah sakit. Dua hari kemudian gue baru dikasih tahu ama kakak gue. Gue kesal kenapa telat ngasih tahu ke gue. Mama bilang, mama lagi panik. Gak tahu mau ngapain saking paniknya lihat papa kesakitan. Papa bilang, gue lagi ujian(gue lupa kasih tahu kalo gue udah selesai ujian semester). Gak boleh dikasih tahu hal-hal yang buruk, agar tidak menganggu gue yang lagi ujian. Super papa. Pantesan perasaan gue gak enak begini. Ternyata hubungan batin anak bapak selalu ada. Dan akan selalu ada selama hidup. Setelah mendengar kabar itu pikiran gue kembali normal. Seminggu kemudian papa keluar dari rumah sakit.

Februari bagi sebagian orang adalah bulan yang penuh cinta dan kasih sayang. Bulan yang identik dengan sebuah benda yang berbentuk hati berwarna merah dan pink. Tapi bagi gue, Februari gak ada bedanya dengan bulan lain. Nasib single. Ada sebuah quote yang mengatakan kalau 'Mengungkapkan cinta di Valentine adalah sebuah pemaksaan untuk mengatakan cinta atau kasih sayang. Karena kita bisa mengungkapkannya kapan saja. Gak perlu menunggu bulan Februari'. Kasian amat kalau kasih sayangnya cuma sekali setahun. Keburu kabur tuh pasangan. Trus kejar-kejaran di tengah hujan bak film India, nyanyi lagu chaiya-chaiya, lari-lari di jalanan, trus ketabrak mobil, mokad, dan galau supermaksimal.

Buat teman gue yang udah lulus sidang, selamat ya. Gue akan menyusul kalian. Tunggu gue di halte berikutnya.

Yang udah jadian, gue tunggu PJnya. Udah 3 bulan jadian gue gak kecipratan rejeki. Ditunggu ya.

Dan cepat sembuh papa. Kita semua selalu doain yang terbaik buat Papa. Nanti disaat kita bisa ngumpul bareng lagi papa udah sembuh 100%. Love You Dad.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah dengan bahasa yang sopan dan beretika.